Dosen Poltekkes Mataram Lakukan Pengabdian Masyarakat Pemanfaatan Virgin Coconut Oil

Dosen Poltekkes Mataram Lakukan Pengabdian Masyarakat di Desa Babussallam, wilayah kerja Puskesmas Dasan Tapen, Kabupaten Lombok Barat.
Dosen Poltekkes Mataram Lakukan Pengabdian Masyarakat Pemanfaatan Virgin Coconut Oil. Diaper dermatitis atau ruam popok adalah masalah umum yang sering terjadi pada bayi dan balita. Kondisi ini disebabkan oleh gesekan, kelembapan, dan iritasi yang berasal dari paparan urin serta feses dalam waktu lama. 

Ruam popok dapat menyebabkan peradangan pada kulit yang membuat bayi merasa tidak nyaman. Salah satu solusi yang efektif untuk mencegah kondisi ini adalah penggunaan minyak kelapa murni atau Virgin Coconut Oil (VCO). Penelitian telah menunjukkan bahwa VCO memiliki sifat antibakteri, antijamur, dan mampu menjaga kelembapan alami kulit bayi.

Dosen Poltekkes Mataram Lakukan Pengabdian Masyarakat
Dosen Poltekkes Mataram Lakukan Pengabdian Masyarakat Pemanfaatan Virgin Coconut Oil

Dosen Poltekkes Mataram Lakukan Pengabdian Masyarakat Pemanfaatan Virgin Coconut Oil

Untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang manfaat VCO dalam mencegah diaper dermatitis, dosen Poltekkes Kemenkes Mataram melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Babussallam, wilayah kerja Puskesmas Dasan Tapen, Kabupaten Lombok Barat. 

Kegiatan ini berlangsung selama delapan bulan dan melibatkan 20 kader kesehatan perempuan dengan rentang usia 26–45 tahun. Desa Babussallam dipilih sebagai lokasi karena tingginya prevalensi penggunaan popok sekali pakai pada bayi serta melimpahnya potensi kelapa sebagai bahan baku utama pembuatan VCO.

Kegiatan dimulai dengan persiapan yang meliputi survei awal, penyusunan booklet edukasi, hingga pengurusan perizinan ke Puskesmas Dasan Tapen. Setelah itu, para kader kesehatan diberikan pelatihan dalam dua sesi utama. 

Pada sesi pertama, mereka diberi pemahaman mengenai diaper dermatitis, penyebabnya, serta cara pencegahannya menggunakan pendekatan ABCDE. Sesi ini dilakukan dengan menggunakan booklet edukasi yang dirancang untuk mempermudah kader memahami materi. 

Sementara itu, pada sesi kedua, para kader diajarkan proses pembuatan VCO secara sederhana melalui demonstrasi langsung dan video pembelajaran. Proses pembuatan VCO ini melibatkan langkah-langkah seperti pengolahan santan, pemisahan air dari endapan, hingga ekstraksi minyak kelapa murni.

Hasil dari kegiatan ini sangat signifikan. Sebelum pelatihan, sebagian besar kader (75%) memiliki pengetahuan yang kurang tentang diaper dermatitis, sementara sisanya hanya cukup. Setelah pelatihan, terjadi peningkatan drastis dengan 90% kader memiliki pengetahuan yang baik. 

Hal yang sama juga terlihat dalam keterampilan mereka. Sebelum pelatihan, tidak ada kader yang mampu membuat VCO. Namun, setelah pendampingan, semua peserta berhasil membuat VCO dengan kualitas yang baik. Selain itu, penerapan VCO pada bayi yang mengalami ruam popok menunjukkan hasil positif. Sebanyak dua bayi yang sebelumnya mengalami ruam ringan berhasil pulih menjadi normal setelah penggunaan VCO secara teratur.

Kegiatan ini memberikan manfaat jangka panjang tidak hanya bagi para kader kesehatan tetapi juga bagi komunitas Desa Babussallam secara keseluruhan. Dengan keterampilan baru yang dimiliki, para kader kini dapat memproduksi VCO secara mandiri menggunakan bahan baku lokal yang mudah ditemukan. 

Hal ini membuat VCO menjadi alternatif yang murah dan berkelanjutan untuk mencegah ruam popok, terutama di wilayah pedesaan. Keberhasilan program ini juga menunjukkan pentingnya pendampingan yang berkelanjutan untuk memastikan kader kesehatan dapat terus mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari.

Program pengabdian masyarakat ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara institusi pendidikan dan masyarakat dapat menghasilkan solusi efektif untuk masalah kesehatan yang umum terjadi. Dengan adanya pelatihan seperti ini, 

Desa Babussallam kini memiliki kader kesehatan yang lebih terampil dan siap menghadapi tantangan kesehatan bayi di komunitas mereka. Pemanfaatan VCO tidak hanya menjaga kesehatan kulit bayi tetapi juga memberdayakan masyarakat melalui penggunaan sumber daya lokal yang melimpah.

Daftar Pustaka

  • Astuti, R. D., Andini, I. F., & Sari, W. I. P. E. (2023). Pengaruh Penggunaan Virgin Coconut Oil (VCO) Terhadap Ruam Popok Pada Bayi Usia 0-12 Bulan. Journal of Midwifery Science and Women’s Health, 3(2), 64–65. https://doi.org/10.36082/jmswh.v3i2.958
  • Bransford, J. D., Brown, A. L., & Cocking, R. R. (2000). How People Learn: Brain, Mind, Experience, and School. National Academies Press.
  • Cahyanto, H. N. (2018). Perawatan Perianal Dengan Minyak Zaitun Terhadap Derajat Ruam Popok Bayi. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes, 9(1), 81–85.
  • Clark, R. C., & Mayer, R. E. (2016). E-Learning and the Science of Instruction: Proven Guidelines for Consumers and Designers of Multimedia Learning. Wiley.
  • Kurniawan, F. A., & Alfiyanti, D. (2022). Pemberian Virgin Coconut Oil (VCO) Menurunkan Skor Diaper Dermatitis Pada Bayi. Ners Muda, 3(3). https://doi.org/10.26714/nm.v3i3.9115
  • Massi, G., Kallo, V., Studi, P., Keperawatan, I., Kedokteran, F., & Ratulangi, U. S. (2018). Efektifitas Pemberian Edukasi Dengan Metode Video Dan Focus Group Discussion (FGD) Terhadap Tingkat Pengetahuan Pasien DM Tipe 2 Di Klinik Diabetes Kimia Farma Husada Manado. Jurnal Keperawatan, 6(1), 1–6.
  • Myer, Dale, R. (2000). Knowledge and Family Involvement in Special Education: The Effects of Video-Based Training on Verbal Behavior, Perceptions of Competence, and Satisfaction. University of Oregon.
  • Silaban, V. F., Nasution, S. H., Juwita, R., A’yuni, Q., & Fatmala, W. (2020). Pengaruh VCO (Virgin Coconut Oil) Terhadap Ruam Popok pada Bayi di Puskesmas Talun Kenas Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang. Nusantara: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 7(2), 408–420.
  • Tirtawati, G. A., Montolalu, A., & Kusmiyati, K. (2022). Efektifitas VCO (Virgin Coconut Oil) Terhadap Ruam Popok Pada Bayi. E-Prosiding Seminar Nasional 2022, 1(02), 392–400.
  • Pogačar, M. Š., Maver, U., Varda, N. M., & Mičetić-Turk, D. (2018). Diagnosis and Management of Diaper Dermatitis in Infants with Emphasis on Skin Microbiota in the Diaper Area. International Journal of Dermatology, 57, 265–75.
  • Windani, C., Sari, M., & Haroen, Hartiah, N. (2016). Pengaruh Program Edukasi Perawatan Kaki Berbasis Keluarga terhadap Perilaku Perawatan Kaki pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2. JKP, 4(3).
LihatTutupKomentar